Trisula Jawi adalah pusaka rasa, warisan dari tanah yang dijaga bayang leluhur dan roh agung penjaga bumi Jawa. Menurut kami keilmuan ini adalah salah satu bentuk tata laku kawruh gaib yang menghubungkan sukma manusia dengan kekuatan tiga raja lelembut penguasa pulau jawa, yaitu : Raden Dodolkawit sang baja pembuka jalan, Ki Klunthung sang penggulung kabut nasib, dan Prabu Gambiranom sang penetral tanah dan rezeki. Saatnya terkoneksi kembali kepada penguasa gaib rahasia tanah jawi yang hanya diketahui oleh orang-orang tertentu.
Ilmu ini kami ramu dan eksplorasi dari berbagai literatur jawa, yaitu :
- Serat kidungan Ki Ronggosutrasno, Kediri
- Babon milik GKR Pembayun, Kraton Surakarta
dan beberapa sumber-sumber lain.
Berikut deskripsi singkat ketiga Raja lelembut Jawi,
yang terhubung dengan pemilik ilmu :
1. Raden Dodolkawit : Tafsirnya, Dodolkawit bukan hanya raja lelembut, tapi semacam panglima hukum alam halus, pengendali energi chaos agar tidak bocor ke dunia manusia.
Tafsir Wujud :
Dodolkawit muncul sebagai raja ksatria gaib, berpakaian zirah baja dari logam gaib “wesi kuning” yang menyala kehijauan di bawah cahaya rembulan.
Kulitnya gelap legam seperti arang panas, matanya merah berkilau seperti bara, rambutnya panjang dan dikuncir ke belakang. Ia menaiki kuda putih, lambang keseimbangan antara roh bawah (lelembut) dan unsur cahaya (kuda putih = wahana suci).
2. Ki Klunthung : Klunthung bisa ditafsir sebagai raja ilusi dan pengendali emosi bawah sadar, tempat di mana ketakutan dan hasrat manusia bercampur. Ia bukan jahat, tapi menyeimbangkan ketidaksadaran dengan kenyataan.
Tafsir Wujud :
Tafsir wujud Si Klunthung bisa digambarkan sebagai makhluk air dan angin, separuh "humanoid" (seperti manusia), separuh kabut laut.Wujudnya tinggi kurus, kulitnya kebiruan, mengenakan jubah basah berwarna kehijauan, dan matanya seperti batu giok yang menyala di kegelapan. Rambutnya panjang seperti alga, melayang di udara walau tak ada angin, tanda bahwa tubuhnya terdiri dari uap dan air garam.
3. Prabu Gambiranom : Tafsir spiritualnya, Gambiranom adalah gaib penetral, penarik energi liar kembali ke bumi. Ia mengatur siklus roh yang mati, supaya tidak gentayangan.
Tafsir Wujud :
Gambiranom namanya berasal dari akar kata “gambir” (tumbuhan) dan “anom” (muda atau hijau), jadi arketipenya adalah raja lelembut penghuni hutan dan tanah.
Ia digambarkan tinggi besar, berkulit hijau lumut, dengan tubuh dilapisi akar-akar hidup dan mata yang memantulkan cahaya kuning bagai kunang-kunang. Tangannya panjang hingga lutut, simbol dari kekuasaan yang menjangkau bumi dan akar.
Wujudnya kadang muncul dalam kabut hutan atau melalui sosok harimau jadi-jadian, bentuk totem penjaga hutan gaib Pati.
Dalam tuntunan lama, dikatakan bahwa siapa yang membawa "Rasa" Trisula Jawi dalam dadanya, maka segala urusannya menjadi ringan, segala hajatnya menjadi lancar, dan jalan rezekinya terbuka. Energi dari tiga arah, timur, barat, dan selatan, bersatu dalam diri, di mana ia berdiri, tanah mengenalinya, di mana ia melangkah, angin menuntunnya. Begitu kira-kira bahasa sastranya.
Demikian penjelasan Utama dari keilmuan Trisula Jawi ini, singkatnya siapapun yang memiliki keilmuan MASTER ini, sama seperti memiliki :
- 3 Portal "jalur khusus" Raja-raja lelembut tanah jawi
- Supply energy ke tubuh astral pemilik dari realm masing-masing raja lelembut
- Kemampuan summoning "Elder Spirit" perwakilan/utusan dari masing-masing raja lelembut via mantra.
- Mantra akses "Jalur Khusus" dari ketiga raja lelembut.
- Mantra khusus untuk segala hajat.
Master Trisula Jawi akan mendapatkan 2 buah PDF, yaitu 1 PDF cara mengijasahkan (MASTER) dan 1 PDF penerima ijasahan & mantra (MASTER).
Fungsi-fungsi Ilmu Trisula Jawi
Proteksi (Pangreka Jiwa)
- Tameng Sukma – Menjaga dari segala serangan batin/astral.- Pangabuh Jagad – Perlindungan tempat tinggal sehingga tempat tinggal terasa teduh dan bersih.
- Panyirep Negari – Menjauhkan dari sifat iri dan dengk orang lain/lawan.
- Kawirangan Sihir – Anti teluh dan sihir.
- Pangiket Bayangan – Menjaga seluruh keluarga agar tidak terkena teluh/serangan gaib.
- Tameng Leluhur – Mengendalikan energy karma, khususnya karma buruk agar tidak berdampak signifikan dalam kehidupan.
Asmara (Pangraket Rasa)
- Pangiket Tresna – Mempermudah orang lain untuk mencintai/menyukai pemilik ilmu.- Tirto Asmoro – Menumbuhkan kepercayaan pada hati lawan bicara.
- Sasmita Rasa – Membuka intuisi agar mampu memahami perasaan orang lain dengan jernih.
- Sinar Wening – Memancarkan pesona alami dan phremonone diri.
- Kaweruh Kasih – Menumbuhkan cinta tanpa pamrih pada orang yang disukai.
- Cahya Ayu – Aura memancar secara maksimal.
Kemakmuran (Pangunduh Arta)
- Banyu Kencana – Mengalirkan rejeki (emas/uang) dalam kehidupan semaksimal mungkin.- Sinar Manggala – Mempermudah urusan segala usaha dan pekerjaan.
- Pangrasa Luwih – Menajamkan kepekaan membaca arah keberuntungan dan peluang.
- Pangundang Artha Jagad – Menarik rejeki segala arah dan segala jenis.
- Kencana Bumi – Menstabilkan energi harta agar tidak mudah habis.
- Panguripan Langgeng – Menjaga kestabilan diri antara rejeki dan hajat yang diinginkan.
Takdir & Karma (Pangatur Laku)
- Paningset Waktu – Meningkatkan intuisi dalam membaca isyarat alam dan keadaan.- Pangruwat Karma – Melebur segala karma buruk dan terhindar darinya.
- Sastra Diri – Kemampuan membaca/mengira “naskah batin” sendiri untuk menulis ulang takdirnya.
- Panyawang Bayangan – Menyingkap sebab-sebab tersembunyi di balik kejadian hidup (kemampuan hikmah dan hakikat).
- Tali Jagad – Menghubungkan kehendak pribadi dengan kehendak semesta (segala hajat).
Bahan Ijasahan Master :
- 1 Gelas air minum
- 1 Akar kunyit
- 1 Siung bawang merah
- 1 Siung bawah putih
Mahar 13.000.000